Tolong
pergilah, menghilanglah, menjauhlah dan jangan pernah kembali. Mengingatmu sama
saja mengorek luka ini lebih dalam lagi. Setiap kenangan tentangmu menjadi
racun yang dapat membunuhku. Dan memendam perasaan ini suatu kesalahan yang tak
mungkin diperbaiki.
Tak
pernah habis berpikir tentangmu, tak pernah ada asa untuk melupakanmu. Tak pernah
sanggup untuk pergi darimu. Tapi bagaimana mungkin aku menyakiti diri sendiri. Setiap
ada kamu di pikiran ini, terasa seperti anak panah meluncur masuk tepat ke
jantung.
Tak
kuasa, tak sanggup, tak mampu dan banyak lagi alasan untuk tetap mempertahankan
rasa ini. Tapi gak akan mungkin aku terus-terusan merasakan sakit ini. Merasakan
sepi ini. Karena hati ini terlalu jauh dari kata normal. Karena hal yang
disebut hati tak akan pernah bisa dikalahkan oleh logika dan kenyataan. Karena hal
yang disebut hati memilih sendiri apa yang diinginkannya.
Apa
aku harus melupakan rasa ini? Menarik diri merupakan jalan satu-satunya kah?
Apakah tidak ada jalan lain? Jalan yang lebih baik? Tidak seperti jalan ini.
Jalan yang begitu terjal dan banyak kerikil di sana. Yang sewaktu-waktu bisa
membuat kaki ini berdarah? Haruskah jalan ini..??
Ini
terlalu berat. Terlalu sulit. Haruskah??
Baik,
aku bersedia. Aku akan melaluinya. Aku akan sanggup jika jalan ini bisa
mengeluarkanku dari rasa sakit ini. Aku akan mampu bila jalan ini bisa
membuatku bernafas lagi. Aku pasti bisa. Walau berat, aku bersedia.
Karena
dengan begitu, aku bisa melupakanmu. Bisa berdiri tanpa kehadiranmu. Dan bisa
melanjutkan hidupku.